ASAL MULA SATE

0 komentar

Sate
Sate (ejaan lama Satay) ialah sejenis makanan yang dicucuk dengan lidi. Secara khususnya, sate dibuat dari kepingan daging yang dicucuk pada lidi kelapa / buluh dan dibakar menggunakan api arang kayu.

Sate diciptakan oleh para pedagang jawa yang menjual daging bakar di pinggir jalan pada abad 19.

Selain sate lembu dan ayam yang sudah sangat popular, terdapat juga beberapa jenis sate lain yang dijual, antaranya adalah :

1. Sate arnab

2. Sate perut

3. Sate pedal

4. Sate kerang

5. Sate ikan

6. Sate ampai-ampai


Kebanyakan orang Melayu tidak makan daging semata-mata. Oleh itu biasanya turut disertakan nasi dalam bentuk ketupat. Sate mudah dimakan di tepi-tepi jalan kerana dicucuk dengan lidi kelapa. Kuah sate disediakan daripada kacang yang ditumbuk lumat dan digaul serta dimasak dengan pelbagai herba. Bau yang wangi amat penting. Boleh juga didapati, sate dihidang dengan bawang merah dan timun, selain ketupat nasi atau nasi himpit.

Di Malaysia, sate sering dikaitkan dengan sate Kajang. Di Bayan Baru, Pulau Pinang ada dijual sate Kajang. Begitu juga dengan di Ipoh, Muar dan Johor Bahru.

Sate bukan menu makanan Melayu semata-mata. Sate turut popular di negara-negara Asia Tenggara lain. Di benua Amerika Selatan iaitu di negara Guyana ada juga sate, tetapi saiznya lebih besar.

Kita sedia maklum ramai orang Indonesia dibawa oleh penjajah Belanda ke Guyana untuk menjadi buruh paksa di sana. Mungkin mereka inilah yang membawa budaya sate di benua Amerika Selatan.

Sate di Malaysia
Di Malaysia sate dipercayai diperkenalkan oleh Haji Tasmin bin Sakiban di pusat bandar Kajang sekitar tahun 1900. Beliau menjual dari rumah ke rumah dan di sepanjang jalan, beliau akan berhenti jika dipanggil. Jadi perniagaan beliau adalah jenis perniagaan bergerak ataupun peniaga kandar. Ini merujuk kepada dua bekas yang dikandar oleh peniaga. Gambaran mengenai peniaga sate yang mengandar barang jualannya boleh dilihat di dalam filem Pontianak Gua Musang.

Anak saudara Haji Tasmin telah mengkomersilkan sate Kajang ini. Jika dahulu sate dimakan di tepi-tepi jalan dan gerai-gerai kecil, kini sate dijual dibangunan yang lebih mewah dan standard. Cara hidangan, lokasi, menu air, menu sate turut berubah sesuai dengan perubahan zaman.

Penerbangan Malaysia dan Singapore Airlines menjadikan sate sebagai menu pembuka selera untuk penumpang kelas Pertama dan kelas Bisnes masing-masing.

Referensi : 
  • http://ms.wikipedia.org/wiki/Sate

10 Kuliner Khas kota Bandung

0 komentar

Kuliner
Kuliner adalah hasil olahan yang berupa masakan. Masakan tersebut berupa lauk-pauk, makanan (penganan) dan minuman. Karena setiap daerah memiliki citarasa tersendiri, maka tidak heran jika setiap daerah juga memiliki tradisi kuliner yang berbeda-beda. Di sini saya cuman menampilkan  kuliner yang paling terkenal diantara yang lainnya. Mungkin kamu yang dari luar kota Bandung ada yang ingin tau kuliner apa saja sih yang bisa ditemui di Bandung dan tentunya asli dari Bandung. Maka dari itu sekarang saya coba posting 10 Kuliner Khas Kota Bandung yang bisa menjadi referensi kamu ketika liburan ke kota Bandung.

1. Batagor Bandung
Batagor atau Bakso Tahu Goreng adalah kuliner paling popular di Bandung, hampir disetiap sudut-sudut keramaian kota Bandung ada penjual batagor baik pedagang kaki lima maupun toko.
Batagor Made in Bandung

2. Cilok Bandung
Cilok atau orang sunda bilang yaitu aci di colok adalah makanan khas sunda. cilok di buat dari bahan yang sangat sederhana yaitu hanya aci saja yang di rebus dengan air sampai matang, kemudian dikasih dengan bumbu saus atau bumbu kacang sebagai bumbu penyedapnya.

Cilok Made in Bandung

3. Cimol Bandung
Cimol atau orang sunda bilang yaitu aci di gemol (kunyah) adalah makanan khas sunda. Cimol hampir sama dengan cilok di buat dari bahan yang sangat sederhana yaitu hanya aci saja cuman perbedaannya adalah kalo cilok di rebus dengan air sampai matang sedangkan cimol cara pembuatannya di goreng, memang awalnya aci di rebus terlebih dahulu akan tetapi jangan terlalu matang saat proses merebusnya, kemudian untuk soal bumbu cimol di kasih dengan bumbu saus atau bumbu kacang sebagai bumbu penyedapnya atau bisa dengan di kasih garam saja cimol sudah bisa siap untuk di makan.

Cimol Made in Bandung

4. Combro Bandung
Combro atau kadang kependekan dari oncom di jero (bahasa Sunda (Namun nama tradisionalnya combro bukan comro), artinya: oncom di dalam, begitu juga halnya dengan gemet merupakan kependekan dari dage saemet artinya dage di dalam yang artinya kurang lebih sama. karena itulah dinamai combro, Combro merupakan makanan khas dari Jawa Barat. Combro terbuat dari parutan singkong yang dibentuk bulat yang bagian dalamnya diisi dengan sambal oncom kemudian digoreng, Makanan ini lebih enak disantap saat masih hangat. 

Combro Made in Bandung

5. Misro Bandung
Misro sebenarnya hampir sama dengan combro cuman bedanya misro atau kadang kependekan dari amis di jero (bahasa Sunda), artinya : manis di dalam, Misro merupakan makanan khas dari Jawa Barat. Misro terbuat dari parutan singkong yang dibentuk bulat yang bagian dalamnya diisi dengan gula merah yang di lelehkan kemudian digoreng, Makanan ini lebih enak disantap saat masih hangat.

Misro Made in Bandung

6. Karedok Bandung
Karedok atau keredok adalah makanan khas daerah di Indonesia. Karedok dibuat dengan bahan-bahan sayuran mentah antara lain; ketimun, tauge, kol, kacang panjang, daun kemangi, dan terong. Sedangkan sausnya adalah bumbu kacang yang dibuat dari cabai merah, bawang putih, kencur, kacang tanah, air asam, gula jawa, garam, dan terasi.

Karedok Made in Bandung

7. Mie Kocok Bandung
Mie Kocok Bandung adalah makanan berbahan dasar mie kuning dan toge, yang diberi kuah panas dari kaldu kaki sapi yang berasa lemaknya dan diberi toping potongan kaskus kecil. Rasanya panas dan segar, dan kalau anda pencinta pedas tinggal tambahkan sambel yang akan membuat lidah dan dahi kita berkeringat.

Mie Kocok Made in Bandung

8. Perkedel Bondon Bandung
Perkedel Bondon ini sih katanya nih semacam sebutan bagi pekerja seks komersial di  kota kembang makanya dinamakan perkedel bondon, selain itu juga kenapa di beri nama Perkedel Bondon mungkin karena bentuknya yang bahenol (besar) hehehehe,,,, 
Perkedel Bondon terbuat dari kentang yang dimasak atau digoreng di atas tungku api, dan bahan bakar untuk menyalakan api/baranya menggunakan kayu atau arang. Mungkin cara memasaknya ini lah yang membuat Perkedel Bondon ini sangat nikmat disajikan panas panas dan dengan sambal saja sudah cukup untuk menemani nasi sebagai lauk untuk bersantap.

Perkedel Bondon Made in Bandung

9. Lotek Bandung
Lotek hampir sama dengan pecel, yakni makanan berupa rebusan sayuran segar yang disiram dressing berupa sambal dicampur bumbu kacang. Keunikannya, sebagai bahan sambal di samping kacang seringkali ditambahkan tempe dan dalam bumbunya ditambahkan terasi, gula merah, dan bawang putih. Secara umum, lotek terasa lebih manis daripada pecel. Selain itu, kalau sambal pecel bumbu sudah dicampur sebelumnya, untuk lotek bumbu baru ditambahkan ketika akan dihidangkan. Lotek dapat disajikan dengan lontong atau nasi hangat, disertai dengan kerupuk dan bawang goreng.
Lotek Made in Bandung

10. Colenak Bandung
Colenak adalah singkatan dari dicocol enak (bahasa sunda),merupakan makanan yang dibuat dari peuyeum (tape singkong) yang dibakar kemudian disajikan dengan saus yang terbuat dari parutan kelapa dan gula merah. Makanan khas Bandung yang masih bertahan meski saat ini agak jarang yang menjualnya. Karena kandungan gula di dalam tape maka tape tersebut mudah gosong, meski ini adalah bagian yang terenak bagi beberapa orang.
Colenak Made in Bandung

Peuyeum Bandung

0 komentar

Berbicara soal kota Bandung tidak lengkap apabila kita membicarakan berbagai macam makanan khas kota Bandung. Memang dari setiap penjuru daerah Bandung terdapat berbagai macam makanan khasnya tersendiri, dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas dan mengulas seputar makanan yang bernama Peuyeum Bandung atau dalam bahasa Indonesianya disebut dengan Tape. Peuyeum Bandung memiliki 2 jenis yang berbeda bahan pembuatannya, jenis peuyeum yang pertama terbuat dari singkong, dan jenis ini mungkin jenis peuyeum yang sering kita temui. Kemudian jenis yang kedua, ada jenis peuyeum yang dibuat dari beras ketan yang telah di fermentasikan. Dan yang akan kita bahas kali ini adalah jenis peuyeum yang terbuat dari bahan dasar singkong.
Peuyeum bandung
Peuyeum Bandung Yang Manis dan Enak

Peuyeum Bandung biasanya dijual dengan cara digantungkan di langit-langit depan warung sederhana di pinggiran jalan, ataupun kita bisa menemukan penjual peuyeum yang berkeliling. Namun memang tidak bisa di pungkiri, penjual peuyeum keliling untuk saat ini sudah jarang bisa kita temui, tapi kita masih bisa menemukan para penjual peuyeum di tempat penjualan oleh-oleh makanan khas Bandung.

Peuyeum Bandung Yang di Gantung


Berdasarkan sejarahnya, daerah Bandung memang memiliki cuaca yang dingin karena di kelilingi oleh pegunungan. Terkait dengan hal tersebut, orang-orang Bandung jaman dulu memanfaatkan tanaman singkong yang banyak tumbuh di daerah Bandung untuk dibuat dan diolah menjadi bahan dasar pembuatan peuyeum, karena orang-orang Bandung jaman dulu yakin bahwa peuyeum dapat berkhasiat untuk menghangatkan tubuh. Khasiat peuyeum tersebut didapatkan dari hasil fermentasi. Dan untuk kata peuyeum sendiri memang berasal dari bahasa Sunda, orang-orang Sunda sering menyebut peuyeum dengan sebutan peuyeum sampeu atau “tape singkong“. Untuk cara pembuatan peuyeum juga cukup mudah. Kita cukup mengukus singkong sampai matang, kemudian setelah singkong tersebut dingin kita cukup menutupinya dengan ragi dan di simpan di wadah yang tertutup, lalu tunggu 2 sampai 3 hari. Ragi tersebut digunakan untuk memfermentasikan segala macam karbohidrat salah satunya singkong yang akan berubah menjadi peuyeum. Dengan cara fermentasi tradisional tersebut, apabila telah selesai , maka peuyeum pun sudah bisa untuk kita konsumsi.

Peuyeum memang selalu di identikan dengan kota Bandung, begitupun sebaliknya kota Bandung selalu di identikan dengan peuyeum. Jadi tidak heran apabila para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri, di saat musim liburan tiba dan berkunjung ke Bandung mereka selalu membeli panganan khas Bandung ini sebagai oleh-oleh para wisatawan untuk diberikan kepada kerabat, tetangga ataupun di konsumsi sendiri. Dan bukan hanya wisatawan saja yang menyukai peuyeum ini, para orang Bandung sendiri menjadikan peuyeum sebagai makanan ringan di saat sedang santai atau sekedar dijadikan buah tangan ketika sedang mengunjungi kerabat di luar kota Bandung.

Peuyeum sendiri tidak hanya berasal dari daerah Bandung saja, di daerah-daerah sekitar Jawa Barat lainnya, banyak yang membuat dan menjadikan peuyeum sebagai makanan khas mereka. Namun, tentu saja seperti yang tadi telah dikatakan, peuyeum memang selalu di identikan dengan kota Bandung, maka banyak orang atau wisatawan lebih mengenal peuyeum dengan sebutan Peuyeum Bandung.

Memang munculnya jenis makanan-makanan baru, bisa di bilang seperti Brownies ataupun yang lainnya dapat mengalahkan kepopuleran peuyeum. Namun, sebagian orang yang kreatif mampu mengolah peuyeum menjadi makanan yang unik dan juga enak. Seperti misalnya, peuyeum bol, jenis peuyeum ini dibuat dari bahan dasar peuyeum sampeu atau tape singkong dan juga tepung terigu yang kemudian dibentuk bola-bola lalu di goreng dan setelah matang lalu di taburi dengan gula halus. Kemudian ada juga yang dinamakan dengan Colenak atau kependekan dari dicocol enak, jenis makanan ini disajikan dalam bentuk potongan peuyeum sampeu yang kemudian di beri tambahan bumbu kinca kelapa atau gula merah yang dicampur dan dilarutkan dengan kelapa parut. Bahkan, ada juga yang mengkombinasikan antara brownies dengan peuyeum atau biasa di sebut dengan Brownies Peuyeum. Dan mungkin apabila kita telusuri lebih jauh lagi, sepertinya masih banyak yang mengkombinasikan peuyeum dengan jenis makanan lainnya.

Jenis - Jenis Peuyeum Bandung :
Peuyeum Mentega
Peuyeum Salju
Peuyeum Madu

 
  • Kuliner Masakan Indonesia © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Web Hosting , Blogger Templates and WP Themes